Sarasehan Pembelajaran Mendalam Bersama Pengawas SMK: Menguatkan Implementasi Kokurikuler di Sekolah

Sarasehan Pembelajaran Mendalam Bersama Pengawas SMK: Menguatkan Implementasi Kokurikuler di Sekolah

2025-12-08

Sarasehan Pembelajaran Mendalam Bersama Pengawas SMK: Menguatkan Implementasi Kokurikuler di Sekolah


Pada awal Desember, SMK Negeri 1 Salatiga melaksanakan kegiatan sarasehan pembelajaran mendalam yang dipandu oleh Ibu Nining Mariyaningsih, S.Pd., M. Pd selaku Pengawas Cabdin V Jateng. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para guru untuk memahami secara lebih komprehensif mengenai konsep pembelajaran kokurikuler, bagaimana penerapannya, serta hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya di sekolah. Dalam pemaparannya, Ibu Nining menjelaskan bahwa pembelajaran kokurikuler merupakan bagian yang tak terpisahkan dari intrakurikuler, namun memberikan ruang lebih luas bagi murid untuk mengembangkan pemahaman, mengaplikasikan, dan merefleksikan materi melalui kegiatan yang relevan dengan kehidupan nyata.

Selama sarasehan berlangsung, guru-guru berdiskusi secara aktif mengenai berbagai bentuk kegiatan kokurikuler yang memungkinkan untuk diterapkan dalam konteks sekolah. Mereka saling bertukar gagasan mengenai kegiatan yang dapat menghubungkan teori dengan praktik, serta kegiatan yang dapat melibatkan murid secara lebih mendalam. Sejauh ini, sekolah telah menerapkan kegiatan ibadah sebagai salah satu aktivitas rutin, dan melalui kegiatan ini para guru menganalisis bagaimana kegiatan tersebut dapat ditingkatkan sehingga lebih terintegrasi dengan tujuan kokurikuler, misalnya dengan menghadirkan unsur refleksi, pembiasaan nilai positif, atau keterkaitan dengan isu aktual yang dekat dengan keseharian murid.

Dalam kegiatan tersebut, Ibu Nining juga menekankan bahwa pelaksanaan kokurikuler mencakup berbagai pendekatan yang dapat dipilih sekolah, mulai dari pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu, gerakan pembiasaan seperti 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, hingga kegiatan lain yang mendorong murid untuk memahami dan menerapkan materi pelajaran dalam konteks masalah nyata. Ketiga bentuk ini dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai kebutuhan sekolah, karakteristik siswa, dan sumber daya yang tersedia, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih hidup dan bermakna.

Melalui sarasehan pembelajaran mendalam ini, para guru memperoleh perspektif baru untuk merancang kegiatan belajar yang lebih kontekstual dan berdampak. Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat implementasi kokurikuler di SMK Negeri 1 Salatiga, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, meningkatkan kreativitas, serta membantu mereka memahami realita kehidupan yang sesungguhnya.