Workshop Media Pembelajaran Sesuai Karakteristik SMK
SMK Negeri 1 Salatiga kembali menggelar kegiatan pengembangan kompetensi guru melalui Workshop Media Pembelajaran Sesuai Karakteristik SMK pada Selasa, 9 September 2025. Acara ini menghadirkan narasumber Ahmad Rois Syujak, M.Kom, dosen Prodi Teknologi Informasi Fakultas Dakwah sekaligus Manajer Pengelolaan Aset Pusat Pengembangan Bisnis UIN Salatiga. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pendidik mengenai pentingnya pemilihan dan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di SMK. Sebagaimana diketahui, siswa SMK memiliki kebutuhan pembelajaran yang lebih menekankan pada praktik, keterampilan, serta kesiapan menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, media pembelajaran yang tepat akan sangat membantu proses transfer pengetahuan sekaligus peningkatan kompetensi.
Dalam pemaparannya, Ahmad Rois Syujak menekankan pentingnya pengembangan media pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung proses pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Menurutnya, AI mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih personal, di mana setiap siswa dapat menempuh proses pembelajaran dengan variatif. AI juga berperan dalam memberikan umpan balik secara real-time dengan menganalisis data belajar siswa, seperti hasil tes, aktivitas interaksi, maupun tingkat pemahaman, sehingga guru dapat segera mengetahui perkembangan peserta didik.
Pada sesi kedua, peserta workshop mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi sekaligus berlatih merancang media pembelajaran. Dalam kegiatan ini, dikenalkan pula berbagai platform digital seperti napkin.ai, gamma.app, dan quizizz.com beserta cara penggunaannya. Melalui sesi praktik tersebut, guru-guru SMK didorong untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran yang lebih efektif, interaktif, dan menarik.
Lebih jauh, pemanfaatan AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran guru, melainkan mendukung mereka dalam menjalankan tugas-tugas spesifik, seperti penilaian dan evaluasi, sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih kreatif. Kolaborasi antara manusia dan mesin ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam kelas serta sinergi antara dunia pendidikan, akademisi, dan teknologi modern.