Workshop Program Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi Berbasis Sekolah
Kabupaten Boyolali & Kota Salatiga – Cabdin Wilayah V Tahun 2025
Dalam rangka menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V menyelenggarakan Workshop Program Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi Berbasis Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 25 November 2025 bertempat di Aula SMK Negeri 1 Salatiga, dan diikuti oleh kepala sekolah serta perwakilan pendidik dari SMK di Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga.
Kegiatan diawali dengan pemaparan dari Kepala Seksi SMK Cabdin Wilayah V yang menyoroti meningkatnya kasus bullying di lingkungan pendidikan pada tahun ini. Beliau menegaskan perlunya tindakan pencegahan serius dan upaya bersama dalam menangani berbagai bentuk kekerasan yang terjadi di sekolah. Bentuk-bentuk tersebut mencakup:
Beliau mengajak seluruh pimpinan sekolah untuk lebih proaktif menciptakan budaya positif dan intervensi yang tepat ketika indikasi perundungan terdeteksi.

Materi dilanjutkan oleh Dr. Ratri S. Survivalina, MPA., yang mengupas pentingnya perlindungan hak asasi anak di lingkungan pendidikan. Narasumber menjelaskan secara komprehensif bentuk-bentuk perundungan serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya tindakan tersebut. Peserta juga diberikan strategi pencegahan, langkah intervensi, dan peran sekolah dalam melindungi setiap peserta didik dari ancaman kekerasan fisik maupun mental.
Workshop berlangsung interaktif lewat sesi diskusi, tanya jawab, serta pembahasan studi kasus yang sering terjadi di sekolah. Para kepala sekolah diharapkan mampu mengimplementasikan mekanisme pengaduan yang jelas dan bersifat rahasia, sehingga peserta didik yang menjadi korban tidak merasa takut untuk melapor dan mendapatkan pendampingan yang layak.
Melalui workshop ini, diharapkan terbangun kolaborasi yang kuat antar sekolah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, inklusif, menghargai keberagaman, dan bebas perundungan, sehingga seluruh siswa dapat berkembang secara optimal baik secara akademik maupun karakter.